cerita dewi sinta dalam bahasa jawa

PesanBijak dalam Kisah Penculikan Dewi Sita Halaman 1 - Ramayana Singkat Bahasa Jawa - Tumbuh Tumbuhan Ramayana Adalah Sebuah Cerita Tentang Riwayat Perjalanan Sri Rama Di Dunia BAB II PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAHPERANCANGAN BUKU ILUSTRASI KISAH RAMAYANA UNTUK ANAK II.1 Kisah Ramayana II.1.1Sejarah DewiSinta adalah putri Prabu Janaka raja negara Mantili atau Mitila MahabharataDewi Sinta diyakini sebagai titisan Bathari Sri Widowati istri Bathara Wisnu. Layanan terjemahan online bahasa indonesia ke bahasa jawa dan sebaliknya dengan unggah-unguh bahasa jawa. Dewi Sinta kudu-kudua uwal saka pancekele Rahwana. CeritaWayang Dewi Kunthi dalam Bahasa Jawa Dewi Kunthi Miturut Kitab Mahabarata, Dewi Kunthi uga sing diarani Kunthinalibranta lan Dewi Prita yaiku kalebu Putri sing kepilih. Dewi Kunthi ngewujudake keturunan keluarga Yadama, putri Prabu Basukunthi, Raja ing Mandura. Dewi Kunthi nduweni sedulur yaiku Arya Basudewa, Arya Prabu Rukma, lan Arya Inggowa kuwi anoman nduwe kanca antarane yaiku subali lan sugriwa,wong loro kuwi podo podo sakti lan podo podo seneng karo dewi widiyawati. Akihire cah loro kuwi tukaran kanggo ngintukke dewi widiyawati. Pas cah loro tukaran rama lan anoman teko delokki tukaran kuwi anoman ngusahakke nyegah subali lan sugriwa. Meilleurs Sites De Rencontres Gratuits Pour Seniors. - Inilah teks drama rama sinta dalam bahasa jawa, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan teks drama rama sinta dalam bahasa jawa serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang teks drama rama sinta dalam bahasa jawa berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…Ramalan. a. Pedoman Kitab Primbon Jawa. Orang-orang Jawa mayoritas mempercayai Perhitungan Primbon Jawa dan ramalan Primbon Jawa terutama adalah Orang-orang di Pedesaan dan Orang-orang di Kota-kotapun juga menggunakan Perhitungan Primbon……berapi. Keturunan Dewa Dalam cerita kuno dikatakan bahwa orang Jawa itu anak keturunan atau berasal dari dewa. Dalam bahasa Jawa orang Jawa disebut Wong Jawa, dalam bahasa ngoko-sehari-hari, artinya ……drama bahasa Inggris. Semoga contoh naskah drama bahasa Inggris ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari contoh naskah drama bahasa Inggris. Anda bisa menyesuaikan naskah drama ini sesuai dengan kebutuhan….…untuk menyusun bahasa Melayu Baru, yaitu bahasa Melayu yang menghilangkan unsur kosa kata bahasa Sansekerta keling, dan menggunakan serapan kosa kata dari bahasa Arab yang saat itu digunakan sebagai bahasa……daerah, seperti naskah drama dalam bahasa Sunda atau bahasa Jawa. Khusus untuk naskah drama bahasa Sunda sebenarnya tidak terlalu banyak yang bisa ditemukan. Mungkin karena literatur pendukung tidak tersebar merata……Dewa Dalam kisah-kisah kuno banyak diceritakan bahwa orang Jawa itu sebenarnya anak keturunan atau berasal dari dewa. Dalam bahasa Jawa orang Jawa disebut Wong Jawa, dalam bahasa ngoko-sehari-hari, artinya ……SU, seperti Sumbadra, Subali, Sugriwa, Sumantri, tetapi sudah selayaknya pembaca maklum itu adalah nama tokoh pewayangan Mahabarata dan Ramayana India, jadi bukan tipikal Jawa. Pertanyaannya, sejak kapan orang jawa ramai-ramai……istrinya Dewi Sinta. Di dalam cerita Ramayana tersebutlah kisah bahwa ia hendak menyelamatkan istrinya “Dewi Sinta” yang diculik oleh Rahwana dan dibawa ke negeri Alengka. Saat Rama dan adiknya Lasmana……peradaban dan kebudayaan Jawa itu menolak masuknya paham agama macam apa pun. Malah Jawa biasanya dapat mendukung sehingga agama-agama yang masuk itu mencapai keemasannya di tanah Jawa. Tutunan Jawa tentang…Demikianlah beberapa ulasan tentang teks drama rama sinta dalam bahasa jawa. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYApolo artinya dalam bahasa Jawa, kuku perkutut, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin Dheskripsi Dewi Sinta Bahasa Jawa Mind Books from Sub Judul 1. Sejarah Dewi Sinta 2. Keindahan dan Keagungan Sinta 3. Makna di Balik Dewi Sinta 4. Penggambaran Dewi Sinta dalam Mitologi 5. Kesimpulan Dewi Sinta adalah salah satu tokoh utama dalam mitologi Jawa, bersama dengan Rama dan Sinta, yang menjadi simbol kekuatan cinta dan keharmonisan dalam sebuah hubungan. Mitos Dewi Sinta menceritakan tentang seorang gadis cantik yang dijuluki Dewi Sinta, yang memiliki kesaktian untuk melawan semua musuh. Di dalam mitos, Sinta memiliki kekuatan untuk mengubah diri menjadi bentuk apapun yang ia inginkan, dan dia hampir tidak terkalahkan. Dewi Sinta sangat terkenal di Jawa, dan mitosnya telah lama menjadi bagian dari budaya tradisional Jawa. Sejarah Dewi Sinta Sejarah Dewi SintaKeindahan dan Keagungan SintaMakna di Balik Dewi SintaPenggambaran Dewi Sinta dalam MitologiKesimpulan Mitos Dewi Sinta berasal dari zaman kuno Jawa. Mitos ini bercerita tentang seorang putri bernama Sinta yang dikirim oleh ayahnya, Sang Hyang Widhi, untuk menjadi pelindung dari sebuah desa di Jawa. Sinta diperintahkan untuk melindungi desa itu dari berbagai ancaman, dan dia segera mulai menjalankan tugasnya dengan baik. Dengan kekuatannya, Sinta berhasil mengalahkan berbagai musuh yang datang untuk menyerang desa tersebut. Meskipun ia tidak bisa memenangkan setiap pertempuran, Sinta berhasil menyelamatkan desa dari kehancuran dan menjadi ikon kekuatan cinta yang tidak dapat dikalahkan. Keindahan dan Keagungan Sinta Selain menjadi simbol kekuatan cinta yang tidak dapat dikalahkan, Dewi Sinta juga dikenal karena keindahannya. Dia adalah putri tak terkalahkan dari Sang Hyang Widhi, dan dia memiliki kecantikan yang tak tertandingi. Dia juga dikenal karena keagungannya, dan dia dicintai oleh semua orang di desa yang ia lindungi. Bahkan, Sinta juga dicintai oleh para dewa di surga, yang menyebutnya sebagai Ratu Dunia. Makna di Balik Dewi Sinta Mitos Dewi Sinta mengandung makna yang sangat mendalam. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Sinta adalah simbol kekuatan cinta yang tak tertandingi. Dewi Sinta mengingatkan kita bahwa cinta adalah hal yang paling kuat, dan bahwa cinta akan selalu bertahan meskipun berhadapan dengan rintangan yang tak terhitung jumlahnya. Selain itu, Dewi Sinta juga mencerminkan kepercayaan orang Jawa terhadap kekuatan alam dan kekuatan kesatuan. Penggambaran Dewi Sinta dalam Mitologi Dalam mitologi Jawa, Dewi Sinta dipahat menjadi sebuah patung yang terletak di sebuah kuil di desa yang ia lindungi. Patung ini menggambarkan Dewi Sinta dengan jubah putih, dan ia memegang sebuah pedang dan sebuah kelapa. Pedang dan kelapa ini menggambarkan kekuatan dan ketabahan Dewi Sinta. Patung ini juga ditutupi dengan lembaran kain putih, yang menggambarkan kemurnian dan kehalusan Dewi Sinta. Kesimpulan Dewi Sinta adalah tokoh utama dalam mitologi Jawa yang mencerminkan kekuatan cinta yang tak tertandingi. Mitos Dewi Sinta telah lama menjadi bagian dari budaya tradisional Jawa, dan patung Dewi Sinta yang dipahat di sebuah kuil di desa yang ia lindungi menggambarkan kekuatan dan ketabahan Dewi Sinta. Mitos Dewi Sinta juga mengandung makna yang mendalam, yaitu bahwa cinta akan selalu bertahan meskipun berhadapan dengan rintangan yang tak terhitung jumlahnya. Dengan demikian, Dewi Sinta mengingatkan kita bahwa cinta adalah hal yang paling kuat. Cerita Anoman Duta dalam Bahasa Jawa Singkat Rangkuman Singkat Cerita Anoman Duta Anoman Dhuta Cerita Bahasa Jawa Anoman Duta adalah seorang pahlawan dalam cerita rakyat Jawa yang memiliki keberanian dan kepintaran tak tertandingi. Ia diakui sebagai simbol kebijaksanaan dan keadilan di masyarakat Jawa. Dalam cerita ini, akan diceritakan petualangan Anoman Duta dalam menghadapi berbagai rintangan dan musuh yang ingin meruntuhkan keadilan. Bagaimana kepiawaian Anoman Duta membuktikan dirinya sebagai pahlawan terhebat di Jawa? Simak cerita ini untuk mengetahui lebih jauh. Cerita Anoman Duta dalam Bahasa Jawa Berikut adalah Cerita Anoman Duta dalam bahasa jawa yang disajikan dalam bentuk poin per poin, hal ini untuk mempermudaj pembaca Prabu Rama lagi duka amarga Dewi Shinta, garwane, didustha dening Rahwana. Anoman banjur diutus budhal menyang Ngalengka kanggo mapag lan nggawa bali Dewi Shinta nanging katekan wanara liya kang jenenge Anggada. Anggada kepengin dadi utusane Rama kanggo mapag Dewi Shinta, sakloron padu padha pamer kakuwatan. Minangka solusine, Prabu Rama banjur menehi sayaembara kanggo Anoman lan Anggada. Nalika ditakoni sapira suwine wektu kang ditempuh kanggo menyang Ngalengka Anoman mangsuli butuh wektu sepuluh dina, nanging Anggada bisa nempuh mung pitung dina bae. Anoman ngudhunake dadi limang dina lan Anggada mangsuli telung dina. Pungkasane Anoman menang sayembara amarga dheweke sangguh teka ing Ngalengka kanthi wektu sedina. Anoman banjur budhal dikancani dening Semar, Petruk, lan kepengin cepet-cepet banjur punakawan dilebokake neng kancing gelung Anoman. Wiwitane Anoman budhal menyang kahyangan kanggo nemoni Bathara Surya lan matur supaya srengengene diendheg. Kanthi cara mangkono dinane bakal awan terus lan Anoman bisa teka ing Ngalengka sedina bae kaya janjine. Sawetara suwi mikir, Bathara Surya pungkasane gelem ngendheg lakune srengenge, iku bae amarga Semar kang nyuwun marang Bathara Surya. Sawise iku Anoman mudhun maneh nanging lagi bae midak lemah, dheweke kesedhot segara. Jebule kang nyedhot Anoman iku Ditya Wil Kataksini kang njaga segara Ngalengka banjur diuntal menyang jero wetenge. Anoman ngupaya metu saka jero wetenge Wil Kataksini kanthi mbedhah wetenge nganggo kuku Wajane. Wil Kataksini mati lan Anoman nerusake kang diuntahake Wil Kataksani tiba ing gunung lan semaput. Punakawan banjur nggawa Anoman menyang gowa Windu kang ing kono ana wong wadon tapa jenenge Dewi Sayempraba. Dewi Sayempraba banjur nolungi si Anoman lan punakawan, diwenehi panganan lan ngombe. Anoman ora bae waras saka larane nanging uga kepranan marang dewi kasebut. Sawise krasa cukup suka pari suka karo Dewi Sayempraba, Anoman pamit budhal nerusake laku menyang Ngalengka. Metu saka gowa Anoman dadak ora bisa ndeleng, dheweke dadi wuta. Anoman lan punakawan sedhih karo kahanan kaya mangkono amarga dianggep Anoman bakal gagal menyang Ngalengka kanggo nggawa bali Dewi Shinta kaya kang wis diutus Rama. Anoman dikancani punakawan mbacutake lakune kanthi grayah-grayah nganti pungkasane Anoman ketemu karo Garuda Sempati. Garuda Sempati iku kadange Garuda Jatayu kang dipateni Prabu Dasamuka kanthi pedhang Menthawane nalika nolungi Dewi Shinta. Garuda Sempati banjur nolungi Anoman lan punakawan nggunakake idune lan ndedonga marang Dewa. Anoman lan punakawan kasil ndeleng maneh sawise ditambani Garuda Sempati. Sawise leren sawetara, Anoman atur panuwun marang Garuda Sempati lan pamit nerusake tengahing laku Anoman nglewatidalan kang alus banget kaya babut utawa karpet nanging jebule iku ilate Ditya Ilatmeja utawa Wil Kataksa. Anoman diuntal maneh neng ero weteng nanging saiki karo Wil Kataksa. Kaya kang wis tau kedaden, Anoman mbedhah wetenge Wil Kataksa nganggo kuku Wajane. Sawise kasil metu saka jero wetenge Wil Kataksa, Anoman miber menyeng Ngalengka. Indrajid, putane Prabu Dasamuka kang mangerteni tekane Anoman nggoleki dheweke neng sakupenge praja. Anoman ora kasil ditemokake dening Indrajid amarga sesidheman ing wit nagasari kang ana sajrone Taman Asoka. Banjur Anoman nembang nganti keprungu swarane Dewi Trijatha adhine Prabu Dasamuka. Dewi Trijatha kang mangerteni bab kasebut kaget ana kethek putih banjur kesengsem. Anoman dielus-elus lan dipangku nganti Anoman mijil kamane lan ceblok ing pangkone Dewi Trijatha. Kama banjur diusapi dening Dewi Trijatha kanthi ron kamal lan dibuwang ing bengawan. Kama Anoman kang korut ing bengawan banjur diopeni Dewi Pratalawati selir Prabu Dasamuka ing Negara Guwa Pratala lan ing tembe dadi jabang bayi wujud wanara seta kang dijenengi Raden pitolungan saka Dewi Trijatha, Anoman kasil sowan marang Dewi Shinta banjur menehake ali-ali saka Prabu Ramawijaya. Yen ali-ali kasebut ora sesek lan bisa diagem dening Dewi Shinta kanthi longgar mratandhakake yen Dewi Shinta isih suci. Kabukten yen Dewi Shinta isih suci banjur menehake uga marang Anoman kanggo diaturake Prabu Rama susuk kondhe minangka pralambang yen Dewi Shinta ngenteno banget tekane Ramawijaya. Nalika Anoman cecaturan kalawan Dewi Shinta dumadak kapriksan para prajurit Ngalengka banjur dikepung Indrajid lan prajurite. Anoman digujer tanpa bisa nglawan. Dheweke digawa menyang pasewakan. Printahe Dasamuka kang mangreteni bab kasebut, Anoman dicencang tangn lan sikile kanggo diobong. Tanpa diweruhi liyane, Togong, jelmaan Sang Hyang Antaga menehi Anoman banyu sacegukan kanthi kesepakatan yen omahe Togog dijaga saka anane Dasamuka kang mimpin pembakarane Anoman nyumet geni ngobong kayu. Ora disangka-sangka dhuwure geni kasebut ora kasil mateni Anoman. Malah Anoman mabur kanthi nggawa geni neng awake. Geni kang digawa banjur diawut-awut neng pojok-pojoke praja nganti sanagara kobong kabeh. Akeh prajurit mati saka pangamuke Anoman. Sawise Ngalengka kobong Anoman banjur mulih saprelu sowan marang Prabu Ramawijaya ing Pancawati. Ing pinggirane segara kang misahake Ngalengka lan Pancawati, Anoman nemokake Raden Wibisana adhine Prabu Dasamuka kang semaput amarga dikepruk kangmase dhewe banjur diusadhani dening Anoman. Minangka rasa panuwune, Anoman diterake bali menyang Pancawati dening Raden Wibisana. Sabanjure teka ing Pancawati Raden Wibisana diangkat dulur enom dening Ramawijaya lan didadekake penasihat raja. Mengkone saka Raden Wibisana kasebut Prabu Ramawijaya bisa mangreteni titik lemahe para senopati Ngalengka. Anoman kang slamet bali maneh menyang Pancawati banjur crita ngenani lakune menyang Ngalengka lan nuduhake susuk kondhene Dewi Shinta kang mratandhakake gelem baline Dewi Shinta yen dipapag Prabu Ramawijaya. Rangkuman Cerita Anoman Duta dalam Bahasa Jawa Singkat Berikut adalah rankuman singkat kisah Anoman Duta dalam bahasa jawa yang disajikan dalam bentuk poin per poin, hal ini untuk mempermudaj pembaca Prabu Rama pungkasanipun ndawuhaken kalih anoman kagem nindhaaken perjalanan kenegeri Alengka. Bab menika dipuntindhaaken dening prabu Rama wartos ingkang simpang siur bab kawontenan dewi sinta. pertimbangan menika dipunpendhet amargi anoman nggadhahi kesaktian ingkang cekap anoman dhateng alengka kagem madosi dewi shinta ingkang diculik dening Rahwana. Wonten awali anoman kesah dhateng bharata yudha nyuwun supados srengenge surya mboten dipunandhapaken rumiyin dumugi anoman wangsul saking lebeting perjalanan anoman angsa kathah gangguan. Anoman wonten tarik dening penjaga seganten alengka ingkang naminipun Wi kataksini. Lajeng anoman dhawah dhateng wana lan dipunasta dhateng lebet gua lajeng wonten obati dening dewi dugi wonten alengka, anoman dugi dhateng taman asoka kagem madosi dewi shinta, lajeng matur menawi piyambakipun inggih punika utusan prabu Rama, nanging dewi shinta namung badhe wonten pethuk dening prabu rama. Lajeng anoman wangsul kagem maringi ngertos prabu rama. Penutup Anoman Duta terus dikenang sebagai simbol keberanian dan keadilan di masyarakat Jawa. Petualangannya dalam menjaga keadilan dan memerangi kejahatan membuatnya menjadi teladan bagi generasi-generasi setelahnya. Ia bukan hanya seorang pahlawan, tetapi juga seorang yang memiliki hati yang baik dan tak pernah berhenti berjuang untuk kebenaran. Hingga kini, cerita Anoman Duta masih diwariskan dan diteruskan sebagai bagian dari budaya Jawa. Dan kisahnya akan terus hidup selamanya. Related postsCerita Rawa Pening dalam Bahasa Jawa Rangkuman SingkatCerita Roro Jonggrang dalam Bahasa Jawa Rangkuman SingkatCerita Wayang Bahasa Jawa GatotkacaCerita Wayang Bahasa Jawa Sumantri NgengerCerita Wayang Bahasa Jawa Bima BungkusCerita Wayang Bahasa Jawa Arjuna -Dewi Sinta- Asal Usul Dewi Sinta Dewi Sinta adalah salah satu tokoh dalam Ramayana dan menjadi karakter wanita utama dalam Ramayana. Dewi Sinta merupakan puteri dari seorang bidadari yang bernama Btari Tari atau Kanun isteri dari Rahwana. Konon, Shinta adalah titisan dari Btari Widawati istri dari Dewa Wisnu. Ketika Btari Tari mengandung Sinta, bayi yang ada dalam kandungannya sudah diramalkan oleh para ahli nujum negara Alengka, bahwa anak di dalam kandungan Dewi Tari tersebut adalah titisan Dewi Widowati yang diincar oleh Rahwana untuk dijadikan isteri. Karena dipercaya bahwa barangsiapa memperistri Dewi Widowati atau titisannya akan mendapat kemuliaan lahir dan batin. Maka jika ramalan para nujum itu benar, maka dikhawatirkan bahwa anak Dewi Tari akan diperistri ole ayahnya sendiri. Apa yang diramalkan para nujum menjadi kenyataan, anak Dewi Tari lahir perempuan, dan merupakan titisan Dewi Widowati. Anak tersebut memiliki wajah yang cantik, maka dari itu Gunawan Wibisana, dimana dia adalah adik dari Dewi Tari memohon ijin kepada Dewi Tari untuk membuang bayi perempuan tersebut dan menggantinya dengan bayi laki-laki. Dewi Tari menyetujui langkah Gunawan Wibisana demi keselamatan bayinya dan tidak diperistri oleh suaminya sendiri. Bayi Sinta ditempatkan disebuah ketupat Sinta, lalu ketupat Sinta tersebut dilabuhkan ke dalam sungai oleh Gunawan Wibisana. Agar tidak dicurigai oleh Rahwana, kemudian Gunawan Wibisana membuat mega mendung dan meminta kepada Dewa agar diberikan bayi laki-laki, permohonan tersebut dikabulkan dan berubahlah mega mendung tadi menjadi seorang bayi laki-laki dan diberi nama Megananda atau Indrajit. Ketupat Siinta terbawa aliran sungai dan masuk ke persawahan bumi Mantili. Pada waktu itu Prabu Janaka adalah raja Mantili, sedang memimpin upacara ritual para petani yang diselenggarakan pada setiap awal musim tanam. Beliau terkejut, ada sebuah ketupat yang bersinar dan dilihatlah ternyata ada seorang bayi wanita yang sangat cantik. Bayi tersebut kemudian diangkat menjadi anak Prabu Janaka dan diberi nama Sinta sesuai dengan nama ketupatnya. Suatu hari, ketika Sinta beranjak dewasa, Prabu Janaka membuat sayembara, siapa saja yang dapat menarik busur raksasa pusaka negara Mantili, akan menjadi jodoh Sinta. Ramawijaya yang tengah berguru pada Brahmana Yogiswara, disarankan untuk mengikuti sayembara. Jelas saja, Rama sukses, lantaran ia merupakan titisan Wisnu . Pertunangan serta perkawinan sekalian disemarakkan dengan pesta pora, baik dinegeri Mantili ataupun di Ayodya. Setelah dewasa Sinta hidup dalam pembuangan di hutan Dandaka mendampingi Rama suaminya dan Laksmana adik Rama. Di hutan Dandaka ia diculik oleh Dasamuka yang adalah ayah Sinta yang sesungguhnya. Namun dalam hal ini Sinta tidak tahu bahwa yang menculik adalah ayahnya. Demikian juga Dasamuka tidak tahu bahwa yang diculik adalah anak kandungnya. Rahasia ini disimpan rapat-rapat oleh Wibisana dan Dewi Tari. Kisah penculikan ini berawal saat Sinta melihat seekor kijang lucu dan bercahaya laksana emas. Ia memohon kepada Rama suaminya untuk menangkap kidang tersebut. Namun ternyata tidak mudah. Seekor kidang yang kelihatan jinak tersebut selalu gagal ditangkap Rama, hingga tidak disadarinya Rama semakin jauh meninggalkan Sinta dan Laksmana. Laksamana kemudian meninggalkan Sinta, dan Sinta pun bertemu dengan brahmana tua yang kehausan dan kelaparan yang ternyata itu adalah jelmaan Dasamuka. Dasamuka lalu menculik Sinta. Mengetahui akan hal itu, karena beranggapan bahwa Dewi Sinta telah dinodai oleh Rahwana, untuk menguji kesucian Dewi Sinta, sang Rama pun memerintahkan sang istri Dewi Sinta untuk masuk dalam api, dimana jika keberadaan dewi sinta masih suci maka ia akan selamat dan jika tidak maka Dewi Sinta akan binasa. Sebagai seorang yang taat dan setia kepada suaminya, maka Dewi sinta pun menuruti perintah dari sang Rama tersebut dan terbukti Dewi Sinta tidak mengalami cedera sedikitpun. Maka dengan peristiwa tersebut sang Rama kembali menerima keberadaan Dewi Sinta dan mereka benar benar saling mncintai satu sama lainnya. Watak tokoh Dewi Sinta Watak tokoh Dewi Sinta adalah seorang yang tabah, kuat, berani, setia, dan taat pada suaminya. Penggambaran watak ini terletak pada sikap Dewi Sinta yang kuat dalam menghadapi ujian ketika masih bayi yang dilarung di sungai hingga setelah pernikahannya dengan Rama, dia harus mengalami ujian kembali yaitu hidup dalam pembuangan di hutan Dandaka ketika sedang mendampingi suainya dan Laksmana. Tidak hanya itu, Dewi Sinta juga terbukti setia dan taat pada suaminya ketika dia dituduh oleh suaminya sendiri akan tidak kesucian dirinya, dia berani membuktikan dirinya masih suci adalah dengan masuk ke dalam api. Jika keberadaan dewi sinta masih suci maka ia akan selamat dan jika tidak maka Dewi Sinta akan binasa dan terbukti Dewi Sinta tidak mengalami cedera sedikitpun. Ciri Khas Dewi Sinta Dewi Sinta menurut saya adalah salah satu tokoh wanita dalam Ramayana yang memiliki ciri khas tokoh utama wanita yang tabah, kuat, berani, setia, dan taat pada suaminya. Ciri khas tersebut terletak pada keberanian Dewi Sinta untuk tetap mengabdi kepada suaminya dan berani untuk membuktikan kepada suaminya tentang kesucian dirinya dengan masuk ke dalam api. Dewi Sinta juga seorang yang tabah dimana dia dapat mengatasi ujian dalam hidupnya dengan tabah dan penuh kepasrahan. Kesamaan watak dengan tokoh Dewi Sinta adalah sosok wanita yang tabah/sabar, kuat, berani, setia, dan taat pada suaminya. Saya adalah orang yang tidak suka untuk memperibet urusan dan menjadikannya itu adalah sebuah pelajaran agar saya dapat mengambil hikmah dari sebuah pembelajaran tersebut. Saya juga memiliki sifat yang sabar dan kuat, karena menurut saya ketika saya sedang menerima suatu cobaan saya mencoba untuk menerima dengan lapang dada dan kuat untuk menghadapinya. Saya juga memiliki kesamaan sifat dengan Dewi Sinta yaitu memiliki pribadi yang setia kepada pasangannya. Sumber foto dewi shinta Published by cutiepieholiyay Hallo! Aku Audrey Jihan Salsa Faradilla. View all posts by cutiepieholiyay Published March 2, 2018 Post navigation Dalam Ramayana dikisahkan bahwa Dewi Sinta bukan putri kandung Janaka. Suatu ketika Kerajaan Wideha dilanda kelaparan. Janaka sebagai raja melakukan upacara atau yadnya di suatu area ladang antara lain dengan cara membajak tanahnya. Ternyata mata bajak Janaka membentur sebuah peti yang berisi bayi perempuan. Bayi itu dipungutnya menjadi anak angkat dan dianggap sebagai titipan Pertiwi, dewi bumi dan kesuburan. Dewi Shinta dibesarkan di istana Mithila, ibu kota Wideha oleh Janaka dan Sunayana, permaisurinya. Setelah usianya menginjak dewasa, Janaka pun mengadakan sebuah sayembara untuk menemukan pasangan yang tepat bagi putrinya itu. Sayembara tersebut adalah membentangkan busur pusaka maha berat anugerah Dewa Siwa, dan dimenangkan oleh Sri Rama, seorang pangeran dari Kerajaan Kosala. Setelah menikah, dewi Sinta pun tinggal bersama suaminya di Ayodhya, ibu kota Kosala. RAHWANA MENCULIK DEWI SHINTA Rahwana adalah raja bangsa Rakshasa dari Kerajaan Alengka Diraja. Pasukannya yang bertugas di Janastana habis ditumpas Rama karena mereka gemar mengganggu kaum brahmana. Rahwana pun melakukan pembalasan ditemani pembantunya yang bernama Marica. Mula-mula Marica menyamar menjadi seekor kijang berbulu keemasan dan menampakkan diri di depan pondok Rama. Menyaksikan keindahan kijang tersebut, Dewi Sinta menjadi tertarik dan ingin memilikinya. Karena terus didesak, Rama akhirnya mengejar dan berusaha menangkapnya. Tiba-tiba terdengar suara jeritan Rama di kejauhan. Dewi Shinta pun menyuruh Laksmana untuk menyusul suaminya itu. Namun Laksmana yakin kalau kijang tersebut adalah jelmaan raksasa yang sekaligus meniru suara jeritan Rama. Dewi Shinta marah mendengar jawaban Laksmana dan menuduh adik iparnya itu berkhianat dan memiliki maksud kurang baik. Laksmana tersinggung mendengar tuduhan Dewi Shinta. Sebelum pergi, ia lebih dulu menciptakan pagar gaib berupa garis pelindung yang mengelilingi pondok tempat dewi Sinta menunggu. Setelah kepergian Laksmana muncul seorang brahmana tua yang kehausan dan minta diberi minum. Namun ia tidak dapat memasuki pondok karena terhalang pagar gaib Laksmana. Dewi Shinta yang merasa kasihan mengulurkan tangannya untuk memberi minum sang brahmana tua. Tiba-tiba brahmana itu menarik lengan Dewi Shinta dan membawanya kabur. Brahmana tersebut tidak lain adalah samaran Rahwana. Ia menggendong tubuh Dewi Shinta dan membawanya terbang di udara. Suara tangisan Dewi Shinta terdengar oleh seekor burung tua bernama Jatayu, yang bersahabat dengan Dasarata ayah Rama. Jatayu menyerang Rahwana namun ia justru mengalami kekalahan dan terluka parah. Sita tetap dibawa kabur oleh Rahwana namun ia sempat menjatuhkan perhiasannya di tanah sebagai petunjuk untuk Rama. UJIAN DEWI SHINTA Berkat bantuan Sugriwa raja bangsa Wanara, serta Wibisana adik Rahwana, Rama berhasil mengalahkan Kerajaan Alengka. Setelah kematian Rahwana, Rama pun menyuruh Hanoman untuk masuk ke dalam istana menjemput Dewi Shinta. Hal ini sempat membuat Dewi Sinta kecewa karena ia berharap Rama yang datang sendiri dan melihat secara langsung tentang keadaannya. Setelah mandi dan bersuci, dewi Sinta menemui Rama. Rupanya Rama merasa sangsi terhadap kesucian dewi Sinta karena istrinya itu tinggal di dalam istana musuh dalam waktu yang cukup lama. menyadari hal itu, dewi Sinta pun menyuruh Laksmana untuk mengumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya dan membuat api unggun. Tak lama kemudian dewi Sinta melompat ke dalam api tersebut. Dari dalam api tiba-tiba muncul Dewa Brahma dan Dewa Agni mengangkat tubuh Sita dalam keadaan hidup. Hal ini membuktikan kesucian Dewi Sinta sehingga Rama pun dengan lega menerimanya kembali. KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN RAHWANA Setelah pulang ke Ayodhya, Rama, Dewi Shinta, dan Laksmana disambut oleh Bharata dengan upacara kebesaran. Bharata kemudian menyerahkan takhta kerajaan kepada Rama sebagai raja. Dalam pemerintahan Rama terdengar desas-desus di kalangan rakyat jelata yang meragukan kesucian Dewi Sinta di dalam istana Rahwana. Rama merasa tertekan mendengar suara sumbang tersebut. Ia akhirnya memutuskan untuk membuang dewi Sinta yang sedang mengandung ke dalam hutan. Dalam pembuangannya itu, dewi Sinta ditolong seorang resi bernama Walmiki dan diberi tempat tinggal. Beberapa waktu kemudian, dewi Sinta melahirkan sepasang anak kembar diberi nama Lawa dan Kusa. Keduanya dibesarkan dalam asrama Resi Walmiki dan diajari nyanyian yang mengagungkan nama Ramacandra, ayah mereka. Suatu ketika Rama mengadakan upacara Aswamedha. Ia melihat dua pemuda kembar muncul dan menyanyikan sebuah lagu indah yang menceritakan tentang kisah perjalanan dirinya dahulu. Rama pun menyadari kalau kedua pemuda yang bernyanyi tersebut yang tidak lain adalah Lawa dan Kusa merupakan anak-anaknya sendiri. DEWI SHINTA WAFAT Atas permintaan Rama melalui Lawa dan Kusa, dewi Sinta pun dibawa kembali ke Ayodhya. Namun masih saja terdengar desas-desus kalau kedua anak kembar tersebut bukan anak kandung Rama. Mendengar hal itu, dewi Sinta pun bersumpah jika ia pernah berselingkuh maka bumi tidak akan sudi menerimanya. Tiba-tiba bumi pun terbelah. Dewi Pertiwi muncul dan membawa dewi Sinta masuk ke dalam tanah. Menyaksikan hal itu Rama sangat sedih. Ia pun menyerahkan takhta Ayodhya dan setelah itu bertapa di Sungai Gangga sampai akhir hayatnya.

cerita dewi sinta dalam bahasa jawa